[caption id="attachment_6928" align="alignnone" width="428"] (Foto: Surat Keputusan Ketua STAIN Parepare, Daftar nama wisudawan/wisudawati Terbaik tahun 2018)[/caption]
Berhasil mendapatkan predikat sempurna membuat anak sulung dari pasangan Rustam dan Fatmawati ini tiada hentinya mengucap rasa syukur kepada Allah swt. “Alhamdulillah, saya bersyukur atas pencapaian ini. Saya merasa bahagia karena telah menyelesaikan program strata 1 dengan predikat terbaik”, ungkapnya saat diwawancarai via whatsapp.
Mendapatkan gelar IPK 4,00 tidak lantas membuatnya sombong dan lupa akan tanggungjawab dibalik sebuah penghargaan. “Predikat ini merupakan amanah dari kampus yang menjadi PR (Pekerjaan Rumah) seumur hidup. Bagaimana agar 4,00 ini bukan sekedar menjadi angka tapi bernilai lebih dari itu. Bagaimana agar ilmu dibalik IPK bisa berkah dan membawa manfaat bagi kami dan orang-orang di sekitar terutama masyarakat”, harapnya.
Saat ditanya bagaimana caranya bisa mendapatkan IPK sempurna. Di mana pada setiap mata kuliah mulai semester satu hingga semester delapan berhasil mendapatkan nilai A dari dosen pengajar di kampus. Wanita kelahiran Parepare 1 September 1995 ini mengaku ada 3 tips atas prestasi yang diraihnya. “Senantiasa minta kepada Allah swt 3 hal”, bukanya. Lebih lanjut ia menjelaskan tiga hal itu diantaranya: pertama, berdoa agar diberi kesabaran dan kerajinan. “Banyak hal yang harus terpenuhi , tugas, presentasi, organisasi, hobi dan istirahat. Kalau tidak sabar, banyak yang akan berhenti di tengah jalan”, terangnya.
Menurutnya kesabaran tidak akan berarti jika tidak dibarengi oleh kerajinan, “kerajinan itu akan mendatangkan kepandaian dan gabungan dari kesabaran dan kerajinan akan mendatangkan konsistensi sehingga kita bisa istiqomah terhadap apa yang kita perjuangkan”, jelasnya.
[caption id="attachment_6925" align="aligncenter" width="300"] (Utari Rustam, Sejak 2014 sudah menjadi pengajar di salah satu lembaga kursus yang ada di kota Parepare)[/caption]
Kedua tips selanjutnya adalah berdoa kepada Allah swt agar semua usaha maksimal yang telah dilakukan diberhasilkan. “Jangan ragu untuk minta diberhasilkan. Agar kuliahnya dilancarkan, agar pencapaiannya maksimal, agar hatinya kuat menerima apa yang sudah ditakdirkan. Jika gagal, mohon agar hati dilapangkan, jika berhasil mohon agar hati dihindarkan dari kesombongan”, ungkapnya.
Kemudian tips terakhir adalah meminta keberkahan. “Mintalah agar ilmu yang didapatkan dapat dimanfaatkan dengan maksimal untuk orang-orang di sekitar kita saat ini, besok dan seterusnya”, tutup tipsnya.
Ketika ditanya siapa sosok inspirasi hidupnya? Ia menjawab bahwa sosok inpirasinya adalah kedua orangtuanya. Ayahnya yang bernama Rustam seorang buruh pelabuhan dan ibunya Fatmawati seorang Ibu Rumah Tangga (IRT). “Saya selalu terinspirasi dari nasihat beliau. Beliau bukan lulusan universitas, hanya lulusan SMP sederajat. Namun, beliau sangat menguasai teknik mendidik agar bermental juara”, ungkapnya.
Menurut kedua orangtua Utari Rustam, gelar bukan hal utama tapi mental dibalik gelar itu. “Gelar bisa didapatkan oleh siapa saja yang sudah memenuhi persyaratan, namun mental tidak sesederhana itu , mental adalah kesiapan hati dan fikiran untuk konsekuensi gelar yang kita dapatkan dan gabungan dari kesiapan hati dan fikiran kita adalah kebijaksanaan”, ungkap Utari Rustam sebuah pandangan yang akan senantiasa diingatnya sepanjang hayat. Rencananya Utari Rustam akan melanjutkan pekerjaanya sebagai pengajar di salah satu lembaga kursus yang ada di kota Parepare dan berencana akan melanjutkan ke program magister (S2).
“Untuk rekan-rekan mahasiswa yang sekarang masih berjuang kuliah. Jangan bandingkan pencapaian Anda dengan pencapaian oranglain. Tapi bandingkan pencapaian Anda semester ini dengan pencapaian Anda semester kemarin. Anda harus menjadi lebih baik diri Anda yang kemarin” ~Utari Rustam~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar